Kamis, 01 Agustus 2013

Short Holiday in Bali

another holiday!aha!
lama ga ngepost soal liburan nih, dan last holiday trip thailand taon lalu ga sempat gue post juga, kelupaan mulu (/_\) ..
di post ini gue mencoba mengupdate soal liburan terakhir gue bareng sahabat dr kecil, yang untuk pertama liburan diluar kota hahaha.. 

Sundara Beach Restaurant

Tanah Lot


Another Lunch at Sardine Resto

it's Hotel Mulia! :D

Reunion! with Senior High School friends!

Diantara semua pantai yang gue datangin, ini yang paling best lah..
kalau kalian yang sering kebali udh bosan liat pantai kuta,legian, dan kawan2nya.
Coba ke PANTAI PANDAWA deh. Terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta selatan, Kabupaten Badung. Berjarak kurang lebih 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan dan Pura Uluwatu, yang wajib banget didatangin nih!
mari NARSIS! :p

 




~ thanks for short holiday and happy "belang" :)) ~

Kamis, 11 Juli 2013

Qanizah - Ri Ogi Engagement

our latest video cinematic project on vimeo now!
check it out this link



Best regard & Happy Fasting,
Morning View Photography

Rabu, 10 Juli 2013

Frontier Lining System Denim

Denim Brand which provides the finest made to be matched with your saddle.
RIDE LIKE A BOSS!
Check there Instagram on @frontiergang
and follow @frontiergang on twitter for more info,
cheers!

 

 


Kamis, 16 Mei 2013

Belanja Tanpa Kantong Plastik

Kebiasaan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di dunia ini memaksa para produsen untuk berpikir kreatif dan membuat inovasi dalam menyediakan kebutuhan tersebut, termasuk dalam menggunakan kantong plastik. Namun, ada beberapa isu yang berkaita dengan proses produksi, penggunaan, dan penggunaan sekali pakai dari kantong plastik itu sendiri, yang mungkin (informasinya) tidak jelas bagi pengguna, tapi hal ini sangat penting untuk diinformasikan. Dengan mencari tahu mengenai daur hidup kantong plastik, kita dapat lebih memahami jejak ekologis dan solusi yang efektif untuk menangani dampak negatif dari penggunaan kantong plastik (Ellis et al, 2005).
Proses Produksi Kantong Plastik
Istilah “plastik” mengandung beberapa bahan-bahan organik, seperti karbon, hidrogen, nitrogen, klorin, dan sulfur, dimana bahan-bahan organik itu memiliki sifat serupa seperti yang tumbuh secara alami pada kayu dan damar. Plastik adalah polimer. Definisi ringkas mengenai polimer adalah sesuatu yang terbentuk dari beberapa unit satuan terkecil. Polimer dibayangkan seperti rantai. Masing-masing dari mata rantai itu adalah satuan terkecil yang biasanya terbuat dari karbon, hidrogen, oksigen, dan/atau silikon.
Kantong plastik itu sendiri terbuat dari etilen, gas yang yang didapatkan dari hasil sampingan produksi minyak, gas, dan batu bara.  Etilen yang dibuat menjadi polimer-polimer (rantai dari molekul-molekul etilen) disebut polietilen. Polietilen ini dibuat menjadi pelet-pelet (butir-butir), dimana pelet ini yang digunakan produsen untuk membuat berbagai barang, salah satunya kantong plastik.
Ada dua macam kantong plastik – yang lebih ringan, kantong yang tipis yang biasa kita dapat dari supermarket atau toko-toko makanan lainnya, dan kantong yang lebih berat seperti dari toko pakaian. Kantong HDPE atau high density polyethylene bersifat kaku, tipis, dan dan tidak transparan. HDPE biasanya digunakan di toko-toko pakaian. Sedangkan, LDPE atau low density polyethylene bersifat tebal, halus, transparan, dan mengkilap. LDPE digunakan sebagai kantong belanja plastik dengan pegangan terpasang diatasnya. Tidak seperti HDPE, LPDE tidak bisa didaur ulang (Gogte, 2009).
Dampak Penggunaan Kantong Plastik
1.    Penggunaan Sumber Daya yang Berlebihan
Kantong plastik terbuat dari sumber daya alam yang tidak terbarukan (minyak mentah, gas alam, dan sumber daya lainnya) dan dalam berbagai aktivitas manusia, hanya digunakan sekali pakai. Meskipun masih banyak orang yang beranggapan bahwa penggunaan kantong plastik membanti aktivitas sehari-hari (Sampford et al, 2010). Energi yang digunakan untuk membuat satu plastik HDPE adalah 0,48 megajoule (MJ). Sebagai gambaran, sebuah mobil dikemudikan sejauh satu kilometer setara dengan memproduksi 8,7 buah kantong plastik (Biro Statistik Australian, 2004 dikutip oleh Ellis et al, 2005).
 2.    Sampah
Alasan utama mengapa harus mengurangi penggunaan plastik adalah karena kantong-kantong plastik tersebut tidak dibuang dengan benar dan menjadi sampah yang akan bertahan selama  ratusan tahun lamanya (Sampford et al, 2010).
 3.    Berbahaya untuk Satwa Liar
Kantong-kantong plastik yang dibuang bisa jadi berbahaya bagi satwa liar. Kantong-kantong plastik tersebut bisa melukai atau bahkan membunuh satwa-satwa tersebut, bisa jadi karena tertelan oleh satwa tersebut atau satwa tersebut terjerat dalam kumpulan-kumpulan kantong plastik. Kura-kura, contohnya, bisa jadi mati akibat menelan kantong plastik yang dikira ubur-ubur. Seekor buaya yang tertangkap di Queensland, Australia, pada tahun 2008 dilaporkan mati akibat memakan kantong plastik, yang ditemukan didalam perutnya, hal ini membuktikan bahwa kantong plastik tidak bisa dicerna (Sampford et al, 2010).
Paling menyedihkan, lebih dari satu miliar burung laut dan mamalia meninggal setiap tahun dari konsumsi plastik. Di Newfoundland, 100.000 mamalia laut mati setiap tahun karena menelan plastik. Namun, dampak dari kantong plastik tidak berakhir dengan kematian dari satu binatang, ketika seekor burung atau mamalia meninggal dan kemudian terurai, kantong plastik akan dilepaskan lagi ke lingkungan yang akan dicerna oleh hewan lain (Ellis et al, 2005).
 4.    Polusi Udara dan Air
Polusi udara yang disebabkan oleh emisi dari senyawa kimia beracun dan CO2 selama pembuatan kantong plastik merupakan bagian yang penting dari dampak lingkungan produk ini. Menurut Institute for Lifecyle Environmental Assesment (1990) pembuatan dua buah kantong plastik menghasilkan 1,1 kg polusi udara yang berkontribusi terhadap terjadinya hujan asam dan kabut asap. Hujan asam dikenal sebagai ancaman serius terhadap lingkungan alami dan buatan oleh manusia, khususnya pada daerah yang sangat bergantung pada batu bara, seperti Eropa Timur. Kabut asap juga merupakan masalah yang penting, karena berkaitan dengan kesehatan manusia. Selain itu, pembuatan dua buah kantong plastik menghasilkan 0,1 g limbah yang dicemarkan melalui air, yang mana memiliki kemampuan untuk mengganggu ekosistem terkait, seperti saluran air dan kehidupan didalamnya (Institute for Lifecyle Environmental Assesment, 1990 dalam Ellis et al, 2005).
 5.    Mobilisasi
Bersamaan dengan proses produksi, kantong plastik tersebut dikirimkan ke seluruh dunia. Australia mengimpor 4 miliar tas tiap tahunnya (Australian Bureau of Statistics, 2004). Kontainer kapal yang digunakan pun menggunakan bahan bakar minyak yang menghasilkan lagi polutan yang lebih tinggi. Sebagai gambaran, dari sekitar 4-5 triliun kantong plastik yang dihasilkan per tahun, Amerika Utara dan Eropa Barat menghasilkan hampir 80 persen, dengan AS pada akhirnya membuang 100 miliar kantong plastik setiap tahunnya. Australia menggunakan 7 miliar kantong plastik tiap tahunnya, dimana 53 persen berasal dari supermarket. Inggris mengkonsumsi antara 8-10 miliar kantong plastik tiap tahunnya, dan di Taiwan jumlah ini meningkat menjadi 20 miliar. Jejak ekologis dari kantong plastik tumbuh sejalan dengan meningkatnya data statistik (Ellis et al, 2005).
 6.    Dampak Kesehatan
Emisi beracun  yang dihasilkan selama produksi kantong plastik berkontribusi terhadap hujan asam, kabut asap, dan banyak bahaya lain yang terkait dengan penggunaan minyak bumi, batu bara, dan gas alam, seperti kesehatan kondisi penambang batubara dan dampak lingkungan yang terkait dengan pengambilan gas alam dan minyak bumi. Dampak terhadap kesehatan manusia mungkin adalah yang paling serius berkaitan dengan kantong plastik, mulai dari masalah kesehatan yang berhubungan dengan emisi. Kantong plaatik yang menyumbat pipa saluran pembuangan, membuat air tergenang, dan menghasilkan habitat yang ideal bagi nyamuk dan parasit lain yang memiliki potensi untuk menyebarkan sejumlah besar penyakit, seperti demam berdarah dan malaria (Ellis et al, 2005).
Kurangi Penggunaan Kantong Plastik
Ada beberapa dukungan untuk membatasi penggunaan kantong plastik. Meskipun kebanyakan konsumen merasa nyaman diberi kantong plastik untuk membawa barang yang dibeli, ada kemungkinan bagi konsumen untuk membawa tas pakai ulang sendiri, membawa pembelian mereka tanpa tas, menggunakan kardus bekas, atau membeli tas yang dapat digunakan lebih dari satu kali. Ada beberapa tas yang tersedia sebagai alternatif kantong plastik, seperti tas yang terbuat serat alami atau tas kain.
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2012, Carrefour membebankan harga bagi kantong plastik yang dikeluarkan untuk membawa barang yang dibeli konsumen, selain menyediakan tas pakai ulang yang bisa dibeli dan digunakan ulang. Kota Bandung pun mengeluarkan peraturan daerah yang mengatur mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik baik dari pihak produsen, peritel, maupun konsumen. Kota Bandung menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki peraturan mengenai upaya pengurangan penggunaan kantong plastik. Awal tahun 2013, Super Indo melakukan hal yang sama dalam upaya mengurangi penggunaan kantong plastik dengan program “Gunakan Reusable Bag, Dapatkan Cash Back”.

Sumber : http://dietkantongplastik.info/belanja-tanpa-kantong-plastik/#.UZOnfILrYnU